Kelinci (Lepus nigricollis)
Morfologi dan anatomi
kelinci (Lepus nigricollis)
A.
Ciri umum
kelas mamalia
Asal usul Mamalia adalah dari bangsa reptil,
Mamalia memiliki karakter struktural yang membedakan dari kehidupan vertebrata
lain. Ciri utama dari Mamalia adalah adanya kelenjar susu, yang berfungsi
sebagai sumber makanan untuk anaknya. Kelenjar lain yang biasa ditemukan adalah
kelenjar minyak (sebasea) dan kelenjar keringat (sudorifera).
Rambut tumbuh selama periode tertentu dalam hidupnya, meskipun berkurang atau
tidak ada sama sekali pada stadium tua (Sukiya, 2005).
Kelinci (Lepus nigricollis) termasuk
kedalam kingdom animalia dan kelas mammalia yang mempunyai berat tubuh 1,35-7
kg dengan panjang 40-70 cm. Kelinci (Lepus nigricollis) merupakan kelompok
hewan yang paling sempurna baik morfologi ataupun anatominya karena ia
mempunyai susunan organ yang kompleks dan susunan metabolisme didalam tubuhnya
yang juga kompleks. Hewan ini banyak ditemukan dimana-dimana.(Boolotion, 1979).
Tubuh kelinci (Lepus nigricollis)
dibagi menjadi empat bagian yaitu : caput, cervix, truncus dan cauda. Pada
caput terdapat rima oris, vibrisae, nares, organon visus. Ciri-ciri yang
dimiliki kelas mamalia seperti pada kelinci (Lepus nigricollis) menurut
Anynomous (2007), adalah sebagai berikut : Memiliki kelenjar mammae (merupakan
modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya. Mempunyai telinga yang
panjang dan kaki belakang yang lebih panjang dari pada kaki depan. kelinci
termasuk hewan tetrapoda yang memiliki 4 anggota gerak berupa kaki.
Telinga luar (pinnae) lebar. Mata besar,
dengan membran niktitans. Bibir lembek dan fleksibel. Disekitar moncong ada
rambut-rambut panjang (vibrisae). Kaki depan lebih kecil dari kaki belakang.
Ekor pendek. Anus dibawah ekor. Lubang urogenital disebelah anterior anus
(Brotowidjoyo, 1994).
Menurut Brotowijoyo (1994), kaki
belakang panjang dan kuat, digunakan untuk melompat. Jari-jari kaki depan
berjumlah 5 jari dan kaki belakang terdapat 4 jari. Kulit tubuh berambut lebat,
menutup hampir seluruh tubuh. vibrisae ditemukan diujung moncong yang mana
berfungsi sebagai pendeteksi makanan pada waktu didalam tanah. Pada hewan ini
terdapat 4-5 pasang puting susu di ventrum yang terdapat pada hewan
betina.
Di indonesia , khusunya di Jawa,
kelinci dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai ternak hias pada tahun 1835.
Hingga tahun 1912 kelinci (Lepus nigricollis) diklasifikasikan dalam
ordo Rodensia (Rodent), selanjutnya dalam klasifikasi biologi, kelinci
dimasukkan dalam ordo lagomorpha Brotowijoyo (1994).
B. Anatomi kelas mamalia
1.
Sistem syaraf
Sistem syaraf terdiri atas dua bagian yaitu, syaraf pusat dan syaraf perifer.
Dan sebagai pusat adalah otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang).
Sistem syaraf pusat memiliki tugas untuk mengolah informasi yang masuk, otak
depan untuk membau, otak tengah untuk melihat, dan otak belakang untuk
mendengar. Sedangkan pada sistem syaraf tepi (perifer) memiliki fungsi untuk
mengumpulkan informasi yang berbentuk rangsangan listrik (impuls) dari berbagai
organ dalam dan luar untuk disampaikan pada syaraf pusat, juga membawa impuls
dari syaraf menuju pusat motorik tubuh (Jasin, 1984).
2. Sistem Rangka
Skeleton sebagian besar terdiri atas tulang
keras dan tulang rawan pada permukaannya sambung menyambung pada bagian
tertentu. Disamping tulang rawan terdapat tulang membran dan kadang-kadang
tendon tertentu yang berisi sel-sel tulang dikenal sebagai ossemoidus. (Jasin,
1984).
Sistem skeleton pada kelinci sama seperti pada mamalia lainnya (termasuk
manusia). Pada setiap rahang terdapat gigi seri (insisipus), 2 buah di atas dan
satu buah dibawah, gigi taring (caninus) tidak terdapat pada kelinci, gigi
premolar (3 buah di atas dan 2 buah dibawah), gigi molar (3 buah di atas dan 3
buah di bawah) (Brotowidjoyo, 1994).
Rangka dan otot memepunyai hubungan kerja sama
yang erat dengan otot. Bahan rangka dibina atas 3 komponene, yaitu : tulang,
tulang rawan dan jaringan pengikat (Yatim, 1996).
3.
Sistem otot
Pada mamalia ada 3 macam otot, yaitu : otot
lurik, otot polos dan otot jantung. Otot lurik memiliki miofibril yang tampak
memantulkan cahaya berselang-seling, gelap terang berjejer teratur membentuk
seperti pita vertikal terhadap poros otot, sehingga disebut otot lurik. Sel
otot polos berbentuk gelendong. Sel bertetangga yang dihubungkan dengan
junctional compleks, sekeliling sel ada selaput jaringan pengikat endomisium.
Otot jantung dibina atas otot, lurik, bercabang-cabang dan bertemu dengan serat
tetangga, sehingga secara keseluruhan terbentuk jalinan serat otot. Terdapat
pada jantung. Persyarafan : autonom, tak dibawah kesadaran atau kemauan
(involunter).
4.
Sistem
Pencernaan
Sistem pencernaan makanan pada kelinci (Lepus
nigricollis) terdiri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus,
ventriculus, intestinum dan berakhir di anus. Rongga mulut pada kelinci (Lepus
nigricollis) dibentuk oleh atap dan dasar, atap terdiri atas palatum durun yang
berupa langit-langit keras disebelah anterior dan palatum molle yang merupakan
langit-langit lunak dan didalam rongga mulut terdapat gigi yang tertanam dalam
alveolus (lubang dalam rahang). Gigi pada kelinci (lepus nigricollis)
berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan. Pharynk berfungsi untuk rongga
dibelakang mulut yang merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan
respirasi. Oesophagus merupakan pipa musculus yang sempit yang menembus
diafragma masuk ke dalam abdomen. Ventriculus merupakan kantong sebagai
lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang
bersambung dengan deodenum dan fundus. Selain itu terdapat juga kelenjar
pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung
enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas
menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan (Brotowidjoyo, 1994).
Lidah mempunyai papila perasa. Terdapat 4
pasang kelenjar ludah, yaitu parotid, infraorbital, submaxilari dan sublingual.
Terdapat kandung empedu dengan saluran getah pankreas yang bermuara
kedalam duodenum. Sekum (caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya
kira-kira 50 cm dengan apendiks fermiformis (umbai cacing) yang bentuknya
seperti jari (Brotowidjoyo, 1994).
5. Sistem pernafasan
Paru-paru mamalia berada dalam rongga dada,
yang dapat dibesarkan atau disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk.
Percabangan pada paru-paru masih mengalami percabangan-percabangan lagi,
sehingga percabangan yang terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang
rawan dan berakhir pada ujung yang buntu disebut alveolus yang berfungsi
memperluas permukaan paru-paru, sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan
pertukaran udara pernafasan oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus
(Brotowidjoyo, 1994).
Urutan jalannya pernafasan pada kelinci (Lepus
nigricollis) adalah :
1. Nares eksterna (Lubang hidung luar)
2. Cavum nasalis (rongga hidung)
3. Nares internal (lubang hidung dalam)
4. Pharink (tekak)
5. Larynk (jakun)
6. Trachea (tenggorok)
7. Bronchus (cabang dari trachea)
8. Bronchiolus (cabang dari brochus)
9. Alveolus (kantong udara)
6.
Sistem
Peredaran Darah
Menurut Yatim (1996), sistem peredaran
darahnya memiliki 3 komponen, yaitu berupa jantung, pembuluh dan darah.
Karakteristik yang paling menonjol pada kelinci
adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan arteri
subklavia kiri. Arteri innominator juga bercabang menjadi 3, yaitu arteri
subklavia kanan, arteria karotis kanan, dan arteri karotis kiri (Brotowidjoyo,
1994).
Menurut Anynomous (2007), rongga jantung pada
kelinci terpisah secara sempurna oleh sekat membujur, menjadi rongga jantung
kiri dan kanan. Rongga jantung kiri mengandung darah yang kaya dengan oksigen
yaitu oksigen dari darah arteri. Rongga jantung yang berisi darah yang mengadung
karbondioksida adalah vena. Masing-masing rongga tadi tersekat lagi menjadi
serambi jantung dan bilik jantung yang saling berhubungan dengan katub atau
kleb. Sistem peredaran darah pada kelinci (Lepus nigricollis) merupakan
sistem peredaran darah tertutup.
Pembuluh darah dibagi atas (Yatim, 1996) :
1. Pembuluh
nadi
2. Pembuluh
balik
3. Pembuluh
kapiler
4. Pembuluh
limfa
7.
Sistem
ekskresi
Organ ekskresi pada kelinci (Lepus
nigricollis) yaitu berupa sepasang ginjal (unipapila) yang terletak didaerah
lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing-masing
ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika
urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra.
Urin pada kelinci juga banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan
dapat berubah warnanya yang dipengaruhi oleh makanannya (Anynomous,
2007).
Pada mamalia ginjal adalah sepasang organ
berbentuk biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan ginjal melalui ductus
yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan isinya kedalam kandung
kemih (urinary bladder). Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung
kemih melalui saluran yang di sebut uretra (Campbell , 2003).
8. Sistem reproduksi
Fertilisasi pada kelinci terjadi secara
internal. Testis terkandung dalam saku krotal.perkembangan embrio terjadi di
dalam uterus. Plasenta kelinci terbentuk dari persatuan antara korion dan
allantois. Lama kandungan (gestasi) 30 hari. Mungkin sampai ada 10 buah yang
terjadi simultan. Kelinci dewasa secara seksual berumur 3 bulan (Brotowidjoyo,
1994).
Kelinci terkenal karena sistem reproduksinya
yang betina berevolusi segera setelah senggama sehingga pembuahan terjamin.
Selain itu kelinci betina mempunyai sistem reproduksi yang istimewa yaitu mampu
mengandung 2 rumpun anak sekaligus karena memiliki rahim ganda. Pembuahan pada
rahim yang 1 tidak menghalangi ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala ini
di sebut superfetasi dan meskipun langka dianggap cukup sering terjadi (Oliver,
1984).
A.2 Klasifikasi
Menurut Oliver ( 1984), kelinci dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom Animalia
Phylum
Chordata
Sub phylum
Vertebrata
Kelas
Mammalia
Ordo
Logomorphia
Famili
Leporidae
Genus
Lepus
Spesies
Lepus nigricollis
C.
Habitat
Kelinci (Lepus nigricollis) merupakan
mamalia yang biasa hidup didarat. Makan dan berkembang biak didaerah yang
banyak tersedia makanan yang cukup, seperti bioma padang rumput, hutan dan sebagainya
(Brotowidjoyo, 1994).
Sedangkan menurut Oliver (1984),
kelinci (Lepus nigricollis) hidup dilingkungan alam bebas dan merupakan
herbivora murni. Selama musim panas makanannya adalah rumput, daun semanggi,
serta tumbuhan-tumbuhan lainnya. Pada musim dingin kelinci makan kulit pohon,
ranting, perdu kering dan biji-bijian.
D. Prinsip-prinsip
Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang kelas mamalia contoh pada hewan kelinci (Lepus nigricollis),
marmut terutama struktur tubuh bagian luar (morfologi) dan dalam (anatomi)
dengan menggunakan kelinci (Lepus nigricollis), marmut yang masih
utuh, habitat kelinci (Lepus nigricollis), marmot di darat. Kita
menggunakan kelinci (Lepus nigricollis), marmot ini karena dapat
mewakili kelas mamalia, selain itu kelinci (Lepus nigricollis), marmot
ini mudah didapatkan.
3 komentar:
Terima kasih atas ilmunya👍👍
DEPOSIT PULSA TANPA POTONGAN
BONUS SPECIAL SABUNG AYAMWIN 8X .
BONUS NEW MEMBER 10%.
http://www.s128agen.club/
http://167.71.222.62/
Bangus sekali
Posting Komentar